Selasa

Rintik Banyu (cerita bersambung: Sebelum Dimulai - final part)


Original created by Noona Luna (kucingselam)

“Loh, jalannya kok kayak mau ke bukit bintang sih!” gumamku.
“Emang iya kok!” jawab Bintang yang ternyata mendengar ucapanku.
Tak lama kemudian kami sampai di bukit bintang (aku menamainya bukit bintang versi2). Bintang menghentikan laju motornya. Aku pun turun dari motor, diikuti dia yang menstandarkan motornya.
“Cieee, yang sekarang udah tahu bukit bintang mah beda!” celotehku.
“Kamu nih...” sahutnya tersenyum sambil membuka helm fullfacenya. “Bukannya waktu kelas dua kamu pernah nanya soal bukit bintang ke aku?” lanjutnya.
“Iya..”
“Sekarang tahu bukit bintang kan?” selidiknya.
“Yeee... aku udah tahu dari jaman kapan kali. Lagian bukit bintang tuh setahu aku ada 7versi!”
“Wah? Banyak amat?”
“Emang! Dan aku udah tahu dimana yang bener-bener bukit-bintang!”
“Dimana tuh?”
“Ada deh! Cuma aku sama sahabat SMPku aja yang tahu.”
“Sahabat kamu tuh cewek ato cowok?” Bintang mulai menyelidiki lagi.
“Tenang aja. Sahabat aku tuh cewek kok!” jawabku sambil tersenyum dan berpaling dari tatapannya yang tajam seraya memandangi kota bandung  yang mulai diterangi oleh lampu karena langit yang mulai menggelap. “Dan bukit bintang yang asli belum begitu terjamah. Malah mungkin penduduk sekitar juga agak males buat ke tempat itu malem-malem.” Ocehku.
“Kenapa kayak gitu?”
“Soalnya disana kalo siang cuma diterangin sama matahari dan kalo malem Cuma diterangi sama bulan dan bintang-bintang aja.” Aku menjelaskan dengan antusias sambil memandang Bintang yang ternyata sedang memperhatikan aku.
“Emangnya disana belum ada lampu?”
“Kalo di perkampungannya sih ada, tapi lampu jalan dan lampu di bukit bintangnya mah gak ada.”
“Jadi gak kayak di sini?”
“Enggak.” Jawabku singkat. Dan kini timbul keheningan diantara kami.
Semuanya kini terasa aneh! Seperti mimpi, karena dia adalah orang yang aku impikan hingga aku menangis ketika terbangun dan mendapati keindahannya hanya sebatas mimpi! Dan apakah ini mimpi? Ataukah sebuah kenyataan yang benar-benar nyata? Kenyataan yang sesungguhnya... bahwa kini dia ada di sampingku... bahwa bisa saja dia menciumku dengan tiba-tiba! Bahwa mungkin saja tanpa aku tahu dia memelukku atau mengutarakan keinginannya untuk memilikiku! Ahh...aku ini ke-ge-er-an banget sih!
“Gimana kamu sama cewek kamu?” tanyaku tiba-tiba. Entah mengapa, aku juga gak ngerti, kenapa tiba-tiba mulutku mengucapkan kalimat itu? Apa karena aku benar-benar penasaran tentang mereka?
“Hmm... baek-baek aja.”
“Anak mana?”
“Anak SMAN7.” Jawabnya singkat tanpa menunjukkan ekspresi apapun, semua dijawabnya dengan datar. Sungguh membuatku bingung!
“Ehh.. baek-baek aja? Tapi kok?”
“Apa?” kini kedua bola matanya menatapku.
“Kok kamu sekarang ada disini sama aku?”
“Emangnya gak boleh?”
“Boleh aja sih.” Jawabku canggung. Dan dengan penuh perasaan menyesal karena telah bertanya soal hubungannya dengan ceweknya.
“Kamu jomblo kan?”
“Iya. Tapi kamu enggak kan?”
“Iya.. aku enggak jomblo. Bukannya kamu emang tahu itu?” tanya Bintang.
“Aku tahu kok. Tapi apa kamu gak takut aku ganggu hubungan kamu sama cewekmu?”
“We are friend, that’s right?”
“Iya...” sahutku lesu sambil tertunduk sedih mendapati kenyataan bahwa aku ini bukan siapa-siapa baginya, hanya teman, titik. Ternyata dia memang gak pernah ada perasaan apa-apa sama aku.
Beberapa waktu selanjutnya kami habiskan dalam keheningan yang sepi. Aku merasa begitu canggung untuk bertanya-tanya lagi. Uhh.. bodohnya! Kenapa kalimat tadi harus keluar dari mulutku? Aku rasa dia pun tak memiliki topik pembicaraan yang mampu mencairkan suasana saat ini.
***
“Makasih iya, Bintang.” Kataku sambil tersenyum disamping pagar rumahku.
“Rin, tante, Bintang pulang dulu...” Bintang berpamitan kemudian memakai helmnya dan bersiap-siap pulang.
“Hati-hati.” Kata mama.
Bintang mengangguk kemudian meluncur meninggalkan rumahku. Setelah melihat dia menghilang dalam bayang-bayang malam, aku menyusul mama masuk ke dalam rumah. Mencuci muka, menuju kamarku, ganti baju, lalu tidur.
Keesokan harinya, diminggu pagi yang sendu aku terbangun dalam lelehan air mata sisa mimpi tadi malam. Entah apa yang aku impikan? Aku sama sekali tidak ingat. Yang aku ingat kemarin malam aku menikmati keindahan kota Bandung bersama Bintang diatas bukit bintang.
-to be continued-
Original created by Noona Luna (kucingselam)